Senin, 28 April 2014

Hukum Bisnis MLM

Bisnis MLM bermacam-macam, tidak bisa disamaratakan. Di sini, kami akan memberikan gambaran atau kriteria secara umum bagaimana suatu bisnis (dalam hal ini MLM) itu bisa menjadi halal, dan bisa juga menjadi haram. Hal ini meliputi syarat-syarat dalam menjual produk, mencari downline, dan sebagainya:
Barang atau jasa yang dijual (produk) harus jelas, benar-benar ada, tidak cacat, dan bermanfaat. Dengan demikian, jika produk yang dijual tidak jelas, misalnya berupa money game, atau arisan berantai, atau sesuatu yang tidak ada wujudnya, atau tidak bisa dimanfaatkan, dan sebagainya, maka MLM jenis ini haram hukumnya.

Produk yang dijual harus barang atau jasa yang halal. Dengan demikian, jika produk yang dijual adalah sesuatu yang diharamkan, maka hukumnya pun haram.
Harga produk harus jelas. Termasuk jika ada diskon dan pembagian keuntungan untuk member di dalamnya. Dengan demikian, jika ada yang ditutup-tutupi di dalamnya sehingga ada yang dirugikan (meskipun baru ketahuan belakang hari), maka haram hukumnya.

Menyampaikan kelebihan dan manfaat produk apa adanya, termasuk jika ada efek negatifnya. Semuanya harus disampaikan dengan jelas, tanpa ada yang ditutup-tutupi. Dengan demikian, jika seseorang menjual suatu produk dengan menutup-nutupi kekurangannya dan hanya menyebutkan kelebihannya, maka haram hukumnya.

Tidak boleh menjelek-jelekkan produk lain yang sejenis dengan maksud agar produknya laku, karena ini adalah salah satu bentuk kecurangan dalam jual beli.
Pembeli betul-betul membeli produk yang dijual dikarenakan kualitas dan manfaatnya sebagaimana yang dijelaskan, bukan karena iming-iming yang berlebihan.

Dalam mencari downline, tidak boleh ada unsur pemaksaan (sekalipun dengan cara halus), mengarahkan calon downline agar membeli produk lebih banyak agar mendapatkan poin tertentu, bujuk rayu, janji-janji yang berlebihan, dan sebagainya. Jika sampai di kemudian hari ternyata downline menyesal, si upline berdosa dan bisnis semacam ini bisa menjadi haram. Sebab, si downline ikut MLM tersebut dikarenakan terpengaruh oleh “presentasi” berlebihan dari upline. Dan, ini termasuk bentuk penipuan yang diharamkan.

Dalam mencari downline, sampaikan secara rinci apa adanya tentang kelebihan; produk yang dijual, sistem bagi hasil, gambaran keuntungan secara wajar yang bisa didapatkan member, jenjang karir, bonafiditas perusahaan, dan sebagainya. Selanjutnya, serahkan sepenuhnya kepada “calon downline” untuk mengambil sikap. Jangan sampai calon downline ikut masuk MLM tersebut karena perasaan “tidak enak”. Sebab, tidak jarang seorang upline selalu menanyakan kepada calon downlinenya; jadi tidak ikut MLM-nya. Jadi, biarkan calon downline yang mengambil keputusan dan menghubungi calon uplinenya, bahwa dia jadi ikut bergabung.
Harus menjaga akhlak dan etika dalam menjual produk dan mencari downline. Tidak boleh seorang calon pembeli atau calon downline merasa terganggu dengan penawaran atau promosi produk yang dilakukan. Pastikan, bahwa calon pembeli atau calon downline tidak terganggu dengan penawaran produk MLM. Sebab, tidak sedikit orang apriori terhadap bisnis MLM dikarenakan ulah sales atau member MLM itu sendiri dalam memasarkan atau menawarkan produknya.

Upline harus menepati segala janjinya kepada downline. Tidak boleh seorang upline meninggalkan downlinenya begitu saja setelah dia berhasil menarik si downline dan mendapatkan keuntungan dari masuknya downline tersebut ke dalam jaringannya. Jika ternyata setelah downline masuk tidak mendapatkan sebagian (apalagi semua) yang dijanjikan upline kepadanya, entah itu berupa bimbingan, kartu anggota, diskon, produk yang dibeli, sistem penjualan, dan sebagainya; maka dia berdosa. Dan bisnis ini bisa menjadi haram, karena unsur penipuan di dalamnya.

Yang diutamakan adalah menjual produk, bukan mencari downline. Jika suatu bisnis MLM lebih mengutamakan mencari downline daripada menjual produk, maka HARUS dihindari. Sebab, MLM jenis ini tidak memiliki produk yang bermanfaat, melainkan hanya mimpi yang mustahil dan penuh tipuan. Ini haram.
Penjual dan pembeli harus benar-benar ridha dengan harga jual dan barang yang dibeli. Begitu pula upline dan calon downline, harus benar-benar ridha dengan bisnis yang dijalankan. Penjual tidak boleh menipu atau memperdaya calon pembeli dengan cara apa pun dan sehalus apa pun agar barangnya terjual. Begitu pula upline, tidak boleh menipu dan mengintimidasi dengan cara apa pun dan sehalus apa pun terhadap calon downline. Bergabungnya (calon) downline harus benar-benar karena keridhaannya dan pengetahuannya akan bisnis MLM tersebut. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya jual-beli itu harus dengan saling ridha.” [HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah]

Keuntungan, bonus, dan peluang (baca: mimpi) yang dijanjikan harus rasional dan benar-benar bisa dicapai oleh seseorang, sekalipun harus dengan bekerja keras. Harus ada contoh riil yang bukan kamuflase dan tidak bohong-bohongan bahwa memang ada orang yang berhasil melakukan dan mendapatkannya.

Uang perndaftaran member harus rasional dan tidak terlalu mahal. Lebih baik lagi jika sebagian manfaat dari uang pendaftaran dikembalikan kepada downline/member dalam bentuk buku, brosur, kartu anggota, bonus produk, dan sebagainya. Tidak dibenarkan jika uang pendaftaran member menjadi salah satu andalan bisnis MLM, atau bahkan merupakan bagian dari produknya, di mana pemilik usaha dan upline mendapatkan keuntungan UTAMA dari sebagian uang pendaftaran member/downlinenya. Dengan demikian, jika andalan suatu bisnis MLM adalah member get member (bukan produk), maka haram hukumnya.

Tidak mengapa jika uang pendaftaran member sudah termasuk dalam harga produk yang dijual. Yang penting keterangannya jelas dan tidak ada yang ditutupi. Dengan demikian, keanggotaan semacam ini adalah otomatis dan merupakan bonus. Hal ini tidak bertentangan dengan hadits, “Rasulullah SAW melarang dua transaksi dalam satu transaksi.” [HR. Ahmad dari Ibnu Mas’ud]. Sebagaimana yang disangkakan sebagian kalangan. Sebab, dua transaksi dalam satu transaksi atau dua jual beli dalam satu jual beli yang dilarang, adalah jika ada kesamaran di dalamnya, di mana ketika penjual dan pembeli berpisah, belum ada kata sepakat yang pasti tentang harga atau barang yang dijual. Adapun penjualan sejumlah item dalam satu kali transaksi, jika masing-masing produk jelas harganya, dan harga total barang secara keseluruhan juga jelas, termasuk jika ada bonus di dalamnya juga jelas, maka ini adalah jual beli yang sah.

Marketing plan harus jelas, jujur, dan transparan. Downline tidak boleh dirugikan upline dalam bentuk apa pun. Sekiranya upline mendapatkan bagian keuntungan dari transaksi yang dilakukan downline, maka itu harus jelas aturannya. Dan ini sah. Sebab, salah satu manfaat dari bisnis adalah adanya selisih keuntungan yang didapatkan seseorang dari orang lain yang menjualkan barangnya. Selain itu, dalam hubungannya dengan bisnis MLM, apa yang didapatkan upline dari downlinenya, sebenarnya tidak lepas dari usaha si upline itu sendiri dalam mencari downline dan menjual produk. Akan tetapi, apabila ada yang dirugikan dalam masalah pembagian keuntungan ini, misal bagian upline terlalu besar, sementara downline yang menjual justru mendapatkan bagian yang kecil, atau keuntungan yang diambil pemilik usaha kelewat besar sedangkan keuntungan member sangat kecil; maka bisnis ini bisa menjadi haram, karena ada yang dirugikan. Dalam hadits disebutkan, “Tidak boleh merugikan dan dirugikan.” [HR. Ibnu Majah Dari Ubadah bin Ash-Shamit].

Tidak boleh memaksa downline untuk mengejar target penjualan harus sekian dan sekian, di mana jika target tidak tercapai ada pengurangan poin atau ada hak member yang dikurangi. Idealnya, pencapaian target adalah semacam motivasi, di mana jika target penjualan tercapai, maka member akan mendapatkan sejumlah bonus atau reward tertentu. Namun jika tidak tercapai, tidak boleh ada pengurangan hak sama sekali. Sebab, tidak sah jual beli yang ada unsur keterpaksaan di dalamnya. Jual beli harus didasarkan saling ridha.

Tidak boleh mengekspoitasi hubungan kekeluargaan, kekerabatan, dan pertemanan dalam menjual produk. Sebab, selain hal ini bisa merusak hubungan persaudaraan, juga bisa merusak keabsahan jual beli itu sendiri. Jadi, harus dipastikan bahwa pembeli membeli produk dikarenakan manfaat produknya. Dan, calon downline menjadi downline juga dikarenakan ketertarikan dan minat yang tulus untuk bergabung; tertarik pada sistem dan produknya, serta berminat untuk menjadi seperti yang dijanjikan jika berhasil (janji yang rasional dan tidak berlebihan).

Jurus Rahasia Sukses Bisnis MLM

Anda akan mengetahui berbagai rahasia penting untuk berhasil dalam bisnis MLM. Dan pada artikel ini masih ada jurus rahasia lainnya yang tidak kalah dahsyat. Jurus ini sangat ampuh, bahkan Anda bisa banyak downline tanpa sengaja merekrut. Jurus ini bisa mendatangkan prospek tanpa Anda mencarinya, tetapi mereka yang mencari Anda. Menarik bukan? Namun, jurus ini tidak mudah. Ini jurus rahasia, jika Anda sudah menguasainya, maka Anda akan ahli dalam bisnis MLM dan bisa merekrut downline sebanyak mungkin sambil Anda pun memiliki penghasilan yang lumayan. 

Lalu, apa jurus itu? Jurus itu adalah menjadikan diri Anda sebagai bukti keberhasilan. Serius, Anda sebagai bukti keberhasilannya, maka Anda orang yang tertarik akan ikut Anda. Saya tahu, akan ada orang yang tidak setuju. Silahkan. Cara ini bukan satu-satunya untuk berhasil. Ada dua cara menjadikan diri sebagai bukti keberhasilan. Pertama keberhasilan dari segi finansial dan kedua keberhasilan dari manfaat produk di MLM Anda. 

Saya bahas yang kedua dulu. Saya mengetahui seseorang pebisnis MLM yang punya masalah dengan wajahnya. Kemudian dia membeli sebuah produk MLM (entah gabung dulu atau tidak), kemudian dia gunakan dan wajahnya menjadi lebih baik, bahkan bikin pangling. Setelah itu dia meraih keberhasilan spektakuler. Dia sudah membuktikan khasiat dari produknya. 

Kemudian jurus yang pertama lebih menantang lagi. Anda baru gabung tetapi Anda membuktikan diri sukses dalam segi finansial. Artinya Anda sudah memiliki penghasilan dari bisnis Anda. Saat Anda sudah membuktikan diri bahwa Anda menghasilkan uang, orang lain akan tertarik bergabung dengan Anda. Memang bisa? Bisa! Anda bisa menghasilkan uang meski Anda belum punya downline. Serius. 

Caranya adalah Anda sukses menjual produk dan menghasilkan uang yang lumayan. Anda bisa lakukan meski belum punya downline. “Tapi di MLM saya tidak bisa.” Jika MLM Anda tidak bisa menggunakan jurus ini, Anda perlu mempertimbangkan untuk menggantinya. Harusnya, MLM yang benar itu bisa. Sebab MLM yang benar akan memenuhi kriteria berikut: Anda bisa menjual produk langsung ke konsumen non member, keuntungan lumayan. Produknya diterima di pasar, bukan masalah mahal atau murah, tetapi pasar bisa menyerapnya. Artinya produk perusahaan Anda memang dibutuhkan oleh pasar. Produk dijual dengan harga resmi dan masih laku. Jika mark up terlalu tinggi, nggak akan laku. Jika banyak orang banting harga, ada masalah dengan sistem MLM tersebut. Jika Anda sukses menjual produk, Anda tidak akan pusing dengan tutup poin, bahkan bisa melimpah sehingga cepat naik pangkat. “Bukankah tidak perlu menjual?” Salah! MLM itu singkatan dari Multi Level Marketing. Salah satu komponen marketing adalah menjual. Jika Anda tidak bisa menjual, itu adalah tanggung jawab perusahaan mendidik Anda agar mau dan mampu menjual. Mungkin ada yang menganggap sedikit kontroversi karena berlawanan dengan main stream, dimana sering ada iming-iming tidak perlu menjual. Saya justru menganjurkan Anda untuk sukses menjual. Tapi sekali lagi, ini pilihan. Mau menggunakan jurus ini silahkan. Mau menggunakan jurus “tanpa menjual” juga silahkan. Namun saya yakin ini adalah jurus rahasia meraih sukses di bisnis mlm yang hebat.

Sumber : http://www.zonasukses.com/

6 Strategi Sukses Bisnis MLM

Untuk membangun jaringan yang besar dan kuat , seorang distributor MLM perlu kerja keras, semangat , kesabaran dan ketekunan. Selain kerja keras , anda juga perlu melakukan kerja cerdas. Berikut ada 6 strategi yang bisa anda lakukan untuk membangun secara cerdas jaringan bisnis MLM anda.

1. Membangun Impian Bersama

Membangun impian adalah pertama yang selalu dianjurkan ketika mulai menjalankan bisnis MLM , tetapi hal yang tidak kalah pentingnya adalah membangun impian bersama. Pertemukan bersama impian anggota jaringan anda. Satukan langkah dan coba semakan visi dan presepsi dulu , baru kemudian bangun jaringan bisnis MLM anda.

2. Lakukan Duplikasi

Ingin jaringan bisnis anda berkembang baik ? Lakukan duplikasi dengan benar dan bertahap. Di network marketing , tanpa ada duplikasi , bisnis MLM anda akan berjalan lambat dan kurang gairah. Anda harus meniru langkah orang yang sudah sukses di bisnis MLM anda , dan kembangkan keahlian itu dalam diri anda. Sesudah menguasai hal itu ajarkan kepada downline anda dengan sabar dan tekun tahap demi tahap sesuai dengan kemampuan dari downline anda. Anda harus siap membayar harganya jika ingin mencapai sukses , dengan bekerja keras dan menyediakan waktu untuk bisa membentuk jaringan yang besar.

3. Terus Belajar dan Inovatif

Banyak leader – leader MLM yang sukses dan cepat meraih keberhasilan karena banyak belajar. Tentunya anda harus belajar dari upline atau leader anda , lakukan sharing , Tanya jawab dan solusi pemecahan masalah. Belajar juga bisa dilakukan dengan menghadiri acara presentasi bisnis. Dengarkan dan catat semua tips dan kiat – kiat sukses dari para leader untuk membangun semangat anda. Yang juga penting adalah membaca buku , mendengarkan kaset dan vcd yang bermanfaat buat pengembangan diri dan pengembangan bisnis MLM anda. Jika anda punya akses internet , anda juga bisa belajar website motivasi dan website belajar online.

4. Jadilah Pelaku Sekaligus User

Sebagai distributor MLM tidak hanya bisa menjual , tetapi wajib menggunakan produk dari MLM yang anda jalani, sehingga manfaat dan kegunaan dari produk tersebut benar – benar anda rasakan sendiri. Pada saat menawarkan kepada calon pembeli atau member baru , anda dengan mudah dan percaya diri bisa mempresentasikannya. Jadi , pergunakan produk MLM anda untuk diri anda sendiri , baru kemudian ditawarkan kepada orang lain.

5. Pergunakan Tehnik Edifikasi

Jika anda baru memulai , anda mungkin belum mahir untuk melakukan presentasi. Lagipula kebanyakan orang yang dipresentasi selalu bertanya apa yang sudah anda capai, sementara anda belum mencapai sukses. Gunakan edifikasi , suatu langkah menawarkan sebuah bisnis MLM anda dengan memberitahukan leader yang sudah sukses di bisnis MLM tersebut. Tujuannya memotivasi calon downline. Mintalah upline leader anda yang sudah sukses untuk membantu anda melakukan presentasi.

6. Lakukan Team Work

Bisnis Network Marketing adalah bisnis kepercayaan, erat sekali kaitannya berbisnis secara gotong royong. Usahakan membentuk Teamwork yang solid. Jalin komunikasi yang baik dengan Leader , upline dan downline anda secara terus menerus, ini penting sebab tanpa berkomunikasi , anda akan terlambat memonitor informasi terbaru, terlambat bergerak dan terlambat untuk melakukan percepatan bisnis.

Di era internet , buatlah blog atau website bisnis sendiri , lalu promosikan blog / web anda di media website yang khusus mengulas tentang bisnis MLM. Dengan begitu peluang mendapatkan downline / prospek melalui internet sangat besar.

Kiat Sukses Bisnis MLM

Seorang pemasar MLM -biasa disebut distributor- tak beda dengan pemasar lain di bisnis apapun. Volume penjualan adalah faktor penentu keberhasilan seseorang. Semakin besar pemasar menjual produk, semakin besar pula keuntungannya, dan terbuka lebar kesempatan untuk meraih sukses yang dalam hal ini disebut naik peringkat dengan istilah khusus, misalnya peringkat silver, gold, diamond, dan sebagainya.

Berikut ini tip sukses sebagai pemasar MLM:

Menjalankan sistem dengan benar
Bisnis MLM adalah gabungan dari sistem pemasaran dan pencarian kaki(down line). Kedua sistem itu harus dilakukan bersama-sama dan berimbang. Tidak bisa seorang pemasar MLM hanya sibuk mencari downline atau menjual produk saja. Hal ini juga yang membedakan MLM dengan sistem piramida yang hanya mementingkan perekrutan.

Bukan usaha sampingan
Bisnis ini memerlukan perencanaan matang dan usaha yang gigih. Para pemasar yang sukses umumnya meninggalkan pekerjaan lamanya -sebagai karyawan- dan fokus menjadi pemasar MLM.

Kerja keras dan daya tahan
Daya tahan dan daya juang seorang pemasar MLM sangat diperlukan. Tak boleh ada kata malas atau menyerah.
Namun, sebelum Anda memutuskan ikut berbisnis MLM, pastikan bahwa perusahaan yang Anda ikuti bukan Money Game atau yang menjalankan bisnis dengan sistem piramida. Sebab, tak sedikit perusahaan yang 'berkedok' MLM, yang awalnya menjanjikan bermacam bonus dan kemudahan sistem penjualan, ternyata tutup di tengah jalan atau tidak jelas jejaknya.

Parameter paling mudah untuk mengetahui apakah perusahaan tersebut bonafid atau tidak adalah melalui Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI). Ini adalah lembaga resmi yang menaungi penjualan langsung, baik multi level maupun single level marketing. Setiap perusahaan yang bergabung dengan APLI dijamin memiliki legalitas kuat, karena pasti memiliki SIUPL (surat ijin penjualan langsung).

Hal lain yang harus diperhatikan adalah biaya keanggotaan. Perusahaan MLM yang benar menarik biaya wajar. Perusahaan-perusahaan MLM yang sudah terbukti dan mampu bertahan hingga belasan tahun di Indonesia mematok biaya keanggotaan dari puluhan ribu hingga ratusan ribu. Jika ada perusahaan MLM yang menawarkan keanggotaan dengan biaya jutaan atau bahkan puluhan juta, perlu diwaspadai atau dicurigai. "Biaya pendaftaran anggota MLM tidak pernah mahal dan biasanya sebagai pengganti starter kit yang berisi tata cara bisnis MLM di perusahaan tersebut," ucap Helmy Attamimy,ketua APLI.

Perusahaan MLM juga hanya membolehkan anggotanya bergabung sekali dengan satu kartu anggota. Sementara sistem piramida atau money game membolehkan atau menyarankan anggotanya bergabung beberapa kali. Istilahnya membeli slot atau kavling. Kedua sistem ini umumnya menghitung poin seseorang dari modalnya. Semakin besar modal, semakin besar keuntungannya. Sementara yang bermodal kecil hampir mustahil meraih sukses. Menurut Direct Selling Association, sistem piramida ini sifatnya tidak adil. Apalagi sebelum semua anggota mendapatkan haknya, biasanya sistem ini sudah runtuh atau tutup.

6 Kiat Sukses Berbisnis MLM

Sukses di usia muda dambaan banyak orang. Salah satunya dengan multi level marketing (MLM). Kemudahan yang di dapatkan dari MLM adalah modal yang tidak terlalu besar.

Nah.. MLM itu apa sih? Multi Level Marketing adalah bisnis yang bergerak dengan cara jaringan kerja/network yang melibatkan beberapa level. Level biasanya dibagi dua yaitu level atasan (upline) dan bawahan (downline). Dalam menjalankan bisnis MLM ada 6 hal yang perlu kamu diperhatikan, yaitu:

1. Bermimpi

Bermimpi disini bukan hanya sebagai bunga tidur. Tetapkan impian, jadikan impian sebagai motivasi di dalam menjalankan bisnis MLM kamu. Mimpi menjadi jawaban ketika merasa ragu di dalam menjalankan bisnis, mengapa kamu berbisnis ? dan mengapa kamu memilih bisnis ini? Mimpi adalah jawabannya, kamu ingin mewujudkan impianmu.

2. Jangan Takut Gagal

Musuh terbesar dari berbisnis adalah rasa takut gagal. Orang yang memiliki jiwa bisnis adalah orang yang mampu bangkit setelah ia gagal. Dalam MLM, pernah mengalami penolakan menawarkan sebuah produk adalah hal biasa. Jika ingin sukses, jangan pandang penolakan itu adalah kegagalan, melainkan sebagai rejeki yang belum kamu dapatkan.

3. Konsisten

Banyak orang yang gagal di dalam bisnis MLM karena merasa pesimis dengan hasil yang mereka dapat. Tekun, itulah kuncinya. Ingat, tidak ada sukses yang instan. Semua perlu proses yang panjang. Cintai prosesnya dan pada akhirnya kamu bisa menikmati hasilnya.

4. Belajar dari sang ahli

Dalam MLM terdapat Upline yang bisa membimbing bagaimana cara berbisnis. Sering-seringlah berdiskusi kepada Upline yang lebih berpengalaman dari kamu. Jadi kalau ada masalah dalam bisnis MLM bisa dapat masukan dari Upline. Sebagai Upline juga harus rajin membekali downlinenya dengan pengalaman, training-training, dan motivasi.

5. Bisnis yang fleksibel

Keuntungan di dalam MLM adalah kamu tidak harus seperti orang kantoran yang bangun pagi, pergi ke kantor, pulang sore, dan bekerja sepanjang hari di kantor. Menjalankan MLM bisa di mana saja. Kamu bisa promosikan produk kamu di jejaring social seperti facebook, twitter, dan blog. Bahkan ini merupakan cara terhemat untuk berpromosi. Sangat cocok untuk pebisnis muda

6. Berhasil dengan bekerja sama

MLM itu kegiatan yang memerlukan interaksi dengan orang lain. Jadi, dengan bekerja sama tingkat keberhasilan menjadi lebih besar peluangnya. Kamu bisa sharing tentang bagaimana cara menangani orang lain, bagaimana caranya menarik konsumen.