Rabu, 07 Mei 2014

Tips menjual Produk MLM

jabat tangan


Bagi anda yang sudah berpengalaman dalam bisnis MLM, tentu mengetahui dengan jelas betapa pentingnya kemampuan untuk menjual produk. Karena pada dasarnya bisnis MLM adalah kemampuan untuk menjual produk itu sendiri, disamping kemampuan untuk mengembangkan jaringan.
Bagi para pemula, tips berikut ini nampaknya akan diperlukan oleh anda, silakan disimak :

1. Buatlah perencanaan yang matang.

Tidak hanya asal jalan saja, namun perlu membuat peta perjalanan, kemana kita akan melangkah. Untuk memudahkan kita dalam segala hal, dilihat dari segi waktu, energy, biaya transportasi, perlu kita perhitungkan agar bisa seefektif dan seefisien mungkin.

2. Buatlah list yang akan kita temui

Entah itu saudara, teman, sanak saudara, temannya saudara, temannya teman, temannya teman dan temannya lagi, ataukah siapapun itu yang pantas untuk kita bagi informasi menarik dengan produk yang akan kita tawarkan, ada baiknya kita masukkan ke dalam daftar target prospek terlebih dahulu.
Dan apabila kita sedang menemui orang yang baru, mintalah nomor telpon beserta alamat rumahnya. Suatu saat akan menjadi target prospek kita. Setelah kita menemui target yang sudah kita masukkan ke daftar list, maka checklist table tersebut, dan berikan keterangan dalam tabel tersebut, responnya seperti apa setelah mendapatkan informasi dari kita.

Berikut adalah contoh pembuatan table, yang kurang lebih seperti berikut;
NO | TANGGAL | NAMA | ALAMAT | NO.HP | KETERANGAN/RESPON | CHECKLIST

3. Minta referensi nama dan no telp.

Sebelum kita beranjak dari prospekan, tidak ada salahnya kita meminta referensi minimal 5 orang, entah itu saudaranya, temannya, kerabatnya, rekannya atau bahkan kliennya, tambahkan dalam List prospek.

4. SKSD (Sok Kenal Sok Dekat)

Terkadang kita malas berhadapan dengan orang yang sok akrab dengan kita, ditambah lagi suasana hati kita sedang gundah gulana melanda, hwadweh… semakin puyenk aja dibuatnya, ditambah lagi, ujung – ujungnya mau menawarkan suatu produk. Bikin hati pengen lari sekencang mungkin ^_^ . Namun sempat terbesitkah di benak kita, apabila kejadiannya terbalik, kita yang harus sok kenal dan sok dekat?.

Buatlah orang lain itu nyaman dengan senyuman, sapaan dan keramahan kita. Tunjukkan sikap peduli kita terhadapnya. Seperti contoh, apabila kita menghadapi seorang ibu separuh baya, kita bisa menanyakan dimana rumahnya, berapa putranya, berapa cucunya, apabila sudah mempunyai cucu, biasanya beberapa pertanyaan yang akan kita lontarkan ke calon target prospek, akan memunculkan banyak sekali informasi – informasi yang keluar. Karena pada intinya setiap manusia itu senang di dengarkan, dihargai ketika dia sedang bicara, dan senang diperhatikan, apalagi diperlakukan bak raja/ permaisuri. Maka perlakukanlah dia seperti raja, namun jangan terlalu berlebihan, kita juga harus memperhatikan situasi, kapan kita memperlakukan klien seperti raja, kapan kita perlakukan layaknya sahabat?. Supaya visi dan misi bisa sejalan dan searah dengan tujuan yang pasti.

5. Jangan menawarkan janji namun memutuskan janji .

Kebanyakan marketing awam, sering basa – basi pada sang target prospek. Menawarkan janji kapan dia ada dirumah, hari apa, waktunya kapan dan dimana bisa bertemu?. Kalau saja gerak – geriknya tersebut langsung tercium oleh sang target prospek, bisa jadi langsung ditolak, meskipun tidak menolak secara langsung. Praktis, dia akan menggunakan alasan “ sibuk” dan sering telat pulang karena urusan kantor banyak, atau banyak acara keluarga akhir pekan ini.
Lain halnya, apabila kita langsung memutuskan, hari, jam dan tempat dimana akan bertemu, bisa jadi dia akan sungkan untuk menolaknya, jikapun menolak, pasti akan memberikan informasi bertemu di waktu yang tepat.

6. Mempunyai target

Target dalam dunia pemasaran sangatlah vital, karena yang bisa menentukan berapa besar gaji yang kita inginkan adalah target yang kita buat dan yang kita capai. Mari sejenak kita berhitung.
Apabila kita mempunyai target minimal 3 orang yang akan kita prospek dalam sehari, maka yang akan terjadi adalah ;

a. 3 orang x 1 hari x 30 hari = 60 orang yang sudah kita prospek. Apabila ini dalam hitungan bulan, namun akan lain halnya apabila kita berhitung dalam waktu setahun. Maka;

b. 3 orang x 365 hari = 1095 orang yang sudah kita prospek dalam setahun.

Menilik hal tersebut diatas, tak mungkin apabila dalam sekian prospekan tidak ada yang pecah telur satupun. Tuhan tidak akan sekejam itu pada umatnya, apalagi melihat kita telah berusaha dan berdoa dengan gigihnya.

Kita buat saja probably , dari 1095 orang yang telah kita prospek, ada kemungkinan 30% yang pecah telur, atau sekitar 329 orang yang terekrut menjadi member kita. Ini hanya probably saja, bisa jadi prosentase ini lebih dari yang kita perhitungkan. Ditambah lagi, kita tak akan pernah kehabisan stok prospekan apabila kita mempraktekan point 2.

Let’s we calculate, again!
3 orang x 1 hari x 5 referensi = 15 target dalam sehari.
3 orang x 30 hari x 5 referensi = 150 target dalam sebulan.

Wow sungguh fantastis bukan!.

7. Mintalah biodata

Fungsinya untuk database, agar lebih dekat dengan si klien. Dan memudahkan kita untuk mem-follow up klien. Selain itu juga, akan memudahkan kita untuk mengingat hari ulang tahunnya dengan memberikan ucapan ataupun hadiah. Jika kita tahu alamat rumahnya kita bisa datang dan memberikan semangat serta motivasi ketika dia sedang tertimpa musibah.

8. Pelajari karakter klien

Menjadi marketing ulung, selayaknyalah tak bosan – bosannya untuk terus meng- upgrade pengetahuan dan wawasan kita dalam hal apapun, karena seorang marketing akan menemui banyak manusia dengan berbagai karakter dan berbagai kalangan yang mana satu sama lain tidaklah sama.
Salah satunya adalah mempelajari karakter / psikologi seseorang. Tujuannya adalah bukan karena kita ingin mengorek lebih dalam seperti apakah pribadi orang tersebut, namun tujuan awal dan akhirnya agar pesan yang kita sampaikan bisa sangat efektif. Diterima dan dipahami dengan senang hati oleh sang klien.

9. Jangan kecewakan klien sekecil apapun.

Selalu tepati janji, apabila memang kita sedang berhalangan hadir, mohon diinformasikan beberapa menit sebelum kita akan bertemu, supaya si klien tidak menunggu terlalu lama, dan lunasilah janji tersebut di lain waktu. Karena apabila klien sudah dikecawakan maka akan terjadi banyak hal yang tidak diinginkan. Meskipun hal ini tidak sepenuhnya mutlak. Namun di point inilah tolak ukur keberhasilan kita dalam menjaga kualitas hubungan pada klien. Karena sebenarnya mencari klien itu lebih mudah daripada menjaga kualitas hubungan dengan klien yang sudah terjalin lama.

10. Kuasai Product Knowledge

Sebenarnya sebelum point 1 – 9 itu ada, point 10, adalah hal yang harus pertama kali dikuasai terlebih dahulu untuk seorang marketing (mlmers). Karena kita akan bergulat dengan pangsa pasar yang sangat kritis dengan segala perkembangannya. Banyak orang pintar dan tidak mudah percaya ataupun tergiur begitu saja dengan product yang kita tawarkan, tanpa ada penjelasan yang detail dan akurat. Nah, disinilah tugas kita meyakinkan, menjelaskan dan menerangkan dengan seksama mengenai product yang kita bawa. Akan ada perbedaan jika kita benar – benar mengusai secara menyeluruh mengenai product yang kita tawarkan. Kita lebih percaya diri menghadapi berbagai macam klien, bahkan klien yang tengil sekalipun ^_^. Selain itu juga, prosentase dealing sekitar 60 %.

11. Berdoa adalah kunci sukses !

Semua hal yang tampaknya mustahil akan terjadi, bila DIA menghendaki. Namun untuk membuat sesuatu yang tidak nyata menjadi nyata ada syarat dan ketentuan berlaku yang harus dibayar. Karena semua yang kita inginkan tidak akan hadir sekejap mata begitu saja, tanpa ada suatu hal yang harus diperjuangkan terlebih dahulu.

Kekurangan Dan Kelebihan Bisnis MLM

p_kelebihan_dari_berbisnis_mlm



Dalam berbagai macam bisnis, pastilah memiliki segi kelebihan dan kekurangan. Secara normal, bisnis itu akan baik dan dipercaya apabila sisi kekurangannya jauh lebih kecil dari kelebihannya. Kali ini akan dikupas secara terbuka dan seimbang tentang kekurangan dan kelebihan bisnis MLM.

KEKURANGAN  :

1. Sistem yang lebih menghasilkan,lebih disukai

Pandangan seperti ini jangan ditiru, karena bila kita Cuma bertahan dalam satu produk saja, yang dimana kita merasa produk ini bagus buat kita maupun konsumen hanyalah membuat kita mati suri. Karena kita mengandalkan satu perusahaan saja,sudah merasa nyaman akan hasil yang dicapai. Lebih baik mencari sampingan sebagai member lain, hal ini dapat membangun jiwa leadership dan kewirausahaan anda. Sehingga nanti setelah tidak lagi menajdi member MLM,bisa juga membuat usaha sendiri dengan menggunakan sistem yang sama tetapi bisa lebih baik.

2. Harga Produk lebih mahal

Tahu kah kalian,mengapa harga produk jauh lebih mahal? Hal ini dikarenakan pengalihan biaya promosi ke biaya reward untuk para member yang sudah melampaui beberapa level yang disediakan. Sebagai gambaran, kalau perusahaan A memanfaatkan promo melalui distributor dilapangan kemungkinan barang dari perusahaan A melewati beberapa distributor. Perusahaan Aà distributor à grosir à eceran/retail à konsumen. Berbeda dengan menggunakan strategi MLM,meski ketercapain produk ke konsumen lebih cepat, tetapi jalan untuk mencapai ke konsumen melalui beberapa level member. Hal ini yang menyebabkan biaya membengkak,karena digunakan untuk reward setiap member yang berhasil dalam penjualan produk.

3. Devisa negara semakin hilang

Karena kebanyakan produsen MLM adalah perusahaan dari luar negeri. Ini mengakibatkan proses perekonomian dan hasil keuntungannya lari ke kas luar negeri.

4. Bisa mengganggu orang lain

Up line dan sistem MLM biasanya mengajarkan untuk merayu konsumen,kadangkala ada yang mengajarkan untuk bagaimana caranya biar si calon member minimal bisa
Dalam berbisnis sering kita melihat dari sisi untung atau sisi ruginya. Karena suatu usaha yang dicari pada hakekatnya adalah pasive income atau titik nyaman usaha.


KELEBIHAN :

1. Jumlah investasi yang rendah
Mengapa bisa dikatakan investasi rendah? Karena MLM menganut sistem pemasaran langsung maka tidak perlu biaya besar, hanya memanfaatkan member-member yang ada. Maka biaya pangkas pemasaran ini kebanyakan dimasukkan dalam anggaran reward bagi member. Member hanya dikenakan biaya regestrasi untuk menjadi member, minimum dikenakan puluhan ribu dan maksimal hingga jutaan rupiah.

2. Resiko yang minimun
Karena sistem dari perusahaan sudah jadi dan sudah bisa didupikasikan ke semua member, hal ini yang menyebabkan resiko untuk memulai bisnis rendah. Hal ini lah yang menarik bagi member.

3. Sebagai pekerjaan sampingan
Karena prinsip kerjanya adalah sebagai distributor langsung maka secara logika kita tidak diwajibkan untuk menghabiskan waktu penuh kita untuk melakukan kegiatan distribusi. Kita bisa mempromosikan kapan pun dan dimanapun kita berada. Hal ini lah yang membedakan dengan sistem lain. Karena dapat dikerjakan sebagai sampingan tetapi bisa menghasilkan penghasilan yang luar biasa.

4. Waktu yang fleksibel
Seperti halnya penjelasan sebelumnya mengenai kelebihan sebagai pekerjaan sampingan. Hal ini juga membuat kita tidak menghabiskan waktu banyak untuk menjual barang atau jasa perusahaan MLM. Bisa dilakukan melalui on line atau yang lain.

5. Tidak membutuhkan pengalaman
Karena sistemnya mudah diduplikasi maka syarat utama yang diperlukan bagi member pemula adalah niat dan tekad. Tidak diperlukan keahlian lain,kecuali keahlian berbicara. Karena sistem sudah ada. Kalau Cuma berbicara,saya rasa semua bisa menjalankan, tinggal para leader memotivasi dan menyalurkan ilmu dengan baik kepada downline nya.

6. Bekerja di manapun
Hal ini berkaitan erat dengan kebebasan dalam penjualan. Kita bisa menjual produk ini dimanapun

7. Partisipasi Keluarga dan kerabat
MLM dapat membuat tali silaturahmi semakin erat, karena bisa ikut serta terlibat dalam bisnis ini

8. Berpotensi menghasilkan penghasilan tanpa batas
Hal ini yang dicari dari bisnis MLM, penghasilan tanpa batas. Bisa kita rasakan bila jaringan sudah kuat.

9. Kebebasan waktu untuk merasakan penghasilan 
Hal ini pula yang dicari dari bisnis MLM, kebebasan waktu. Bisa kita rasakan bila jaringan sudah kuat.

10. Dana Pensiun, 
Suka saya sebut sebagai pasive income. Hal ini juga sering dicari dari member, kenapa mereka bersungguh sungguh menjalankan bisnis ini, karena inilah kekuatan pikiran mereka terbentuk.

Sabtu, 03 Mei 2014

Keunggulan seorang TOP Leader MLM




Hampir semua top leader MLM memiliki kebiasaan-kebiasaan unggul yang memperkuat karakter mereka, menghantarkan mereka ke puncak pencapaian, serta menjadikan sukses mereka di bisnis ini berkelanjutan. Apabila kebiasaan-kebiasaan top leader ini dilakukan oleh setiap distributor MLM, maka peluang mereka untuk dapat meraih kesuksesan juga semakin terbuka lebar. Apa saja kebiasaan unggul para TOP LEADER MLM? Berikut prinsip-prinsipnya. :

1. Menjadi Pemenang

Seorang TOP LEADER  MLM adalah juga seorang pemenang. Berpikir positif sebagaimana dilakukan oleh para pemenang sudah harus menjadi menu utama dalam upaya kita membangun jaringan bisnis MLM. Memberi komentarkomentar positif yang jujur dan tulus kepada orang lain merupakan investasi kepribadian. Maka, jika kita mulai berpikir dan mengatakan hal-hal negatif, berhentilah! Sebab, seorang top leader MLM selalu mengatakan hal-hal yang mengindikasikan bahwa memang ia adalah seorang pemenang. Dan, pemenang sejati adalah mereka yang— bukan saja bisa membuat orang lain merasa jadi pemenang, tetapi—sungguh-sungguh mampu menjadikan orang sebagai pemenang.

2. Menjadi Duta Besar

Seorang TOP LEADER  MLM memiliki posisi strategis di antara perusahaan sebagai mitra dengan grup yang dikembangkannya serta masyarakat umum sebagai pelanggan mereka. Karena tanggung jawab yang besar inilah, maka dalam bersikap, berbicara, dan berperilaku, para top leader ini harus sangat berhati-hati. Sebagai panutan para distributor sekaligus mitra strategis perusahaan MLM, mereka tak ubahnya mercusuar yang harus memandu kapalkapal yang berlalu-lalang dengan segala tujuan dan kepentingannya. Nah, prinsip ini sejatinya juga harus dipegang oleh setiap leader di berbagai jenjang kedistributoran. Bahkan, prinsip ini harus sudah harus diduplikasikan dalam jaringan sejak dini.

3. Terus Melahirkan Pemenang

Rutin merekrut bukanlah keharusan bagi distributor baru saja. Sebab, dari merekrutlah dibuka kemungkinan lahirnya para pemenang atau leader baru. Seorang TOP LEADER yang sudah mapan dan sangat senior pun harus terus merekrut member baru. Tentu saja, cara merekrut seorang top leader pasti sedikit beda nuansanya dengan mereka yang baru bergabung. Yang pasti, top leader mampu merekrut orang dengan cara yang elegan, efektif, dan efisien. Dan, kemampuan hebat ini malah sudah menjadi kebiasaan yang semakin memantapkan posisinya.

4. Mendewasakan Leader

Rutin merekrut member memang penting. Namun, tak kalah penting lagi adalah kebiasaan menemukan member yang berbakat memimpin jaringan. Merekalah yang nantinya bisa kita andalkan untuk membangun dan mengembangkan organisasi bisnis bersama-sama. Faktanya, memang banyak distributor baru yang puas hanya sebagai pelanggan, memperoleh harga diskon, namun tidak berniat mengembangkan bisnis. Nah, seorang TOP LEADER  memiliki kemampuan dan kebiasaan untuk menemukan para leader baru.

Kemudian, lebih dari sekadar menemukan leader baru, seorang TOP LEADER  harus mampu menggembleng dan mendewasakan para leader baru. Kemampuan ini pun harus dijadikan sebagai sebuah kebiasaan unggul. Kita semua tahu, bisnis MLM penuh dengan tantangan dan beragam persoalan. Dan, tugas top leader-lah untuk mematangkan mereka supaya menjadi leader yang matang oleh pengalaman dan kuat oleh tantangan. Semakin banyak leader baru yang berhasil dimatangkan dan didewasakan, maka akan semakin mapan pula posisi seorang top leader. Namanya akan semakinmelegenda. Dan, ini sungguh-sungguh dapat memperkuat jaringan bisnis grup yang dibangun dan dikembangkan.

5. Terus Asah Gergaji

Inilah nasihat Stephen Covey yang tidak akan lekang oleh waktu. Bahwasannya, kita harus selalu mengasah diri dan menjalani proses pembelajaran sepanjang hayat. Apa yang telah kita pelajari, kita kuasai—bahkan kalaupun itu sudah merupakan kebiasaan—ada kalanya mengalami penumpulan. Sama seperti gergaji yang tidak tajam lagi— sekalipun masih bisa dipakai untuk memotong balok kayu—tetapi waktu dan tenaga yang dibutuhkan pastilah lebih banyak. Itu berarti, kita tidak lagi bisa meraih tujuan secara efektif dan efisien.

Seorang TOP LEADER  MLM, dengan segala kemapanan posisi kedistributoran, senioritas, dan pengalamannya yang kaya di industri ini, tetap membutuhkan amunisi baru. Amunisi ini berupa keterampilan-keterampilan baru, wawasan baru, kreativitas baru, dan berbagai hal yang bermanfaat—bukan saja untuk dirinya sendiri, namun juga bermanfaat bagi jaringan bisnisnya. Mengapa perlu amunisi baru? Karena, segala sesuatu berubah, dan persoalan baru tidak selalu bisa diselesaikan dengan paradigma lama.