Bagi anda yang sudah berpengalaman dalam bisnis MLM, tentu mengetahui dengan jelas betapa pentingnya kemampuan untuk menjual produk. Karena pada dasarnya bisnis MLM adalah kemampuan untuk menjual produk itu sendiri, disamping kemampuan untuk mengembangkan jaringan.
Bagi para pemula, tips berikut ini nampaknya akan diperlukan oleh anda, silakan disimak :
1. Buatlah perencanaan yang matang.
Tidak hanya asal jalan saja, namun perlu membuat peta perjalanan, kemana kita akan melangkah. Untuk memudahkan kita dalam segala hal, dilihat dari segi waktu, energy, biaya transportasi, perlu kita perhitungkan agar bisa seefektif dan seefisien mungkin.
2. Buatlah list yang akan kita temui
Entah itu saudara, teman, sanak saudara, temannya saudara, temannya teman, temannya teman dan temannya lagi, ataukah siapapun itu yang pantas untuk kita bagi informasi menarik dengan produk yang akan kita tawarkan, ada baiknya kita masukkan ke dalam daftar target prospek terlebih dahulu.
Dan apabila kita sedang menemui orang yang baru, mintalah nomor telpon beserta alamat rumahnya. Suatu saat akan menjadi target prospek kita. Setelah kita menemui target yang sudah kita masukkan ke daftar list, maka checklist table tersebut, dan berikan keterangan dalam tabel tersebut, responnya seperti apa setelah mendapatkan informasi dari kita.
Berikut adalah contoh pembuatan table, yang kurang lebih seperti berikut;
NO | TANGGAL | NAMA | ALAMAT | NO.HP | KETERANGAN/RESPON | CHECKLIST
3. Minta referensi nama dan no telp.
Sebelum kita beranjak dari prospekan, tidak ada salahnya kita meminta referensi minimal 5 orang, entah itu saudaranya, temannya, kerabatnya, rekannya atau bahkan kliennya, tambahkan dalam List prospek.
4. SKSD (Sok Kenal Sok Dekat)
Terkadang kita malas berhadapan dengan orang yang sok akrab dengan kita, ditambah lagi suasana hati kita sedang gundah gulana melanda, hwadweh… semakin puyenk aja dibuatnya, ditambah lagi, ujung – ujungnya mau menawarkan suatu produk. Bikin hati pengen lari sekencang mungkin ^_^ . Namun sempat terbesitkah di benak kita, apabila kejadiannya terbalik, kita yang harus sok kenal dan sok dekat?.
Buatlah orang lain itu nyaman dengan senyuman, sapaan dan keramahan kita. Tunjukkan sikap peduli kita terhadapnya. Seperti contoh, apabila kita menghadapi seorang ibu separuh baya, kita bisa menanyakan dimana rumahnya, berapa putranya, berapa cucunya, apabila sudah mempunyai cucu, biasanya beberapa pertanyaan yang akan kita lontarkan ke calon target prospek, akan memunculkan banyak sekali informasi – informasi yang keluar. Karena pada intinya setiap manusia itu senang di dengarkan, dihargai ketika dia sedang bicara, dan senang diperhatikan, apalagi diperlakukan bak raja/ permaisuri. Maka perlakukanlah dia seperti raja, namun jangan terlalu berlebihan, kita juga harus memperhatikan situasi, kapan kita memperlakukan klien seperti raja, kapan kita perlakukan layaknya sahabat?. Supaya visi dan misi bisa sejalan dan searah dengan tujuan yang pasti.
5. Jangan menawarkan janji namun memutuskan janji .
Kebanyakan marketing awam, sering basa – basi pada sang target prospek. Menawarkan janji kapan dia ada dirumah, hari apa, waktunya kapan dan dimana bisa bertemu?. Kalau saja gerak – geriknya tersebut langsung tercium oleh sang target prospek, bisa jadi langsung ditolak, meskipun tidak menolak secara langsung. Praktis, dia akan menggunakan alasan “ sibuk” dan sering telat pulang karena urusan kantor banyak, atau banyak acara keluarga akhir pekan ini.
Lain halnya, apabila kita langsung memutuskan, hari, jam dan tempat dimana akan bertemu, bisa jadi dia akan sungkan untuk menolaknya, jikapun menolak, pasti akan memberikan informasi bertemu di waktu yang tepat.
6. Mempunyai target
Target dalam dunia pemasaran sangatlah vital, karena yang bisa menentukan berapa besar gaji yang kita inginkan adalah target yang kita buat dan yang kita capai. Mari sejenak kita berhitung.
Apabila kita mempunyai target minimal 3 orang yang akan kita prospek dalam sehari, maka yang akan terjadi adalah ;
a. 3 orang x 1 hari x 30 hari = 60 orang yang sudah kita prospek. Apabila ini dalam hitungan bulan, namun akan lain halnya apabila kita berhitung dalam waktu setahun. Maka;
b. 3 orang x 365 hari = 1095 orang yang sudah kita prospek dalam setahun.
Menilik hal tersebut diatas, tak mungkin apabila dalam sekian prospekan tidak ada yang pecah telur satupun. Tuhan tidak akan sekejam itu pada umatnya, apalagi melihat kita telah berusaha dan berdoa dengan gigihnya.
Kita buat saja probably , dari 1095 orang yang telah kita prospek, ada kemungkinan 30% yang pecah telur, atau sekitar 329 orang yang terekrut menjadi member kita. Ini hanya probably saja, bisa jadi prosentase ini lebih dari yang kita perhitungkan. Ditambah lagi, kita tak akan pernah kehabisan stok prospekan apabila kita mempraktekan point 2.
Let’s we calculate, again!
3 orang x 1 hari x 5 referensi = 15 target dalam sehari.
3 orang x 30 hari x 5 referensi = 150 target dalam sebulan.
Wow sungguh fantastis bukan!.
7. Mintalah biodata
Fungsinya untuk database, agar lebih dekat dengan si klien. Dan memudahkan kita untuk mem-follow up klien. Selain itu juga, akan memudahkan kita untuk mengingat hari ulang tahunnya dengan memberikan ucapan ataupun hadiah. Jika kita tahu alamat rumahnya kita bisa datang dan memberikan semangat serta motivasi ketika dia sedang tertimpa musibah.
8. Pelajari karakter klien
Menjadi marketing ulung, selayaknyalah tak bosan – bosannya untuk terus meng- upgrade pengetahuan dan wawasan kita dalam hal apapun, karena seorang marketing akan menemui banyak manusia dengan berbagai karakter dan berbagai kalangan yang mana satu sama lain tidaklah sama.
Salah satunya adalah mempelajari karakter / psikologi seseorang. Tujuannya adalah bukan karena kita ingin mengorek lebih dalam seperti apakah pribadi orang tersebut, namun tujuan awal dan akhirnya agar pesan yang kita sampaikan bisa sangat efektif. Diterima dan dipahami dengan senang hati oleh sang klien.
9. Jangan kecewakan klien sekecil apapun.
Selalu tepati janji, apabila memang kita sedang berhalangan hadir, mohon diinformasikan beberapa menit sebelum kita akan bertemu, supaya si klien tidak menunggu terlalu lama, dan lunasilah janji tersebut di lain waktu. Karena apabila klien sudah dikecawakan maka akan terjadi banyak hal yang tidak diinginkan. Meskipun hal ini tidak sepenuhnya mutlak. Namun di point inilah tolak ukur keberhasilan kita dalam menjaga kualitas hubungan pada klien. Karena sebenarnya mencari klien itu lebih mudah daripada menjaga kualitas hubungan dengan klien yang sudah terjalin lama.
10. Kuasai Product Knowledge
Sebenarnya sebelum point 1 – 9 itu ada, point 10, adalah hal yang harus pertama kali dikuasai terlebih dahulu untuk seorang marketing (mlmers). Karena kita akan bergulat dengan pangsa pasar yang sangat kritis dengan segala perkembangannya. Banyak orang pintar dan tidak mudah percaya ataupun tergiur begitu saja dengan product yang kita tawarkan, tanpa ada penjelasan yang detail dan akurat. Nah, disinilah tugas kita meyakinkan, menjelaskan dan menerangkan dengan seksama mengenai product yang kita bawa. Akan ada perbedaan jika kita benar – benar mengusai secara menyeluruh mengenai product yang kita tawarkan. Kita lebih percaya diri menghadapi berbagai macam klien, bahkan klien yang tengil sekalipun ^_^. Selain itu juga, prosentase dealing sekitar 60 %.
11. Berdoa adalah kunci sukses !
Semua hal yang tampaknya mustahil akan terjadi, bila DIA menghendaki. Namun untuk membuat sesuatu yang tidak nyata menjadi nyata ada syarat dan ketentuan berlaku yang harus dibayar. Karena semua yang kita inginkan tidak akan hadir sekejap mata begitu saja, tanpa ada suatu hal yang harus diperjuangkan terlebih dahulu.